Logo Tempo

6 Tuntutan Mahasiswa USU dalam Aksi Indonesia Gelap: Danantara Disebut-sebut


TEMPO.CO, Jakarta Sejumlah mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap di depan Gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan, pada Jumat, 21 Februari 2025. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kritik terhadap berbagai kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang dinilai tidak konsisten serta menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

Unjuk rasa ini dimulai pukul 14.00, tampak dua mobil bak terbuka yang digunakan sebagai panggung orasi. Para mahasiswa membawa berbagai spanduk berisi tuntutan serta menempelkan selebaran kertas yang berisi beragam kalimat protes terhadap kebijakan pemerintah. Suasana semakin memanas ketika mahasiswa menyampaikan orasi secara bergantian, mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap kondisi politik dan ekonomi saat ini.

Di sekitar lokasi aksi, sejumlah personel kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tampak bersiaga untuk mengamankan jalannya demonstrasi. Mereka membentuk barisan di bagian depan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya ketegangan antara peserta aksi dan pihak berwenang. Meski demikian, aksi berlangsung dengan tertib tanpa insiden yang mengganggu ketertiban umum.

Ketua BEM USU Muzzamil Ihsan menyerahkan poin-poin tuntutan aksi kepada Anggota DPRD Komisi C Palacheta Subies Subianto di Gedung DPRD Sumatra Utara, 21 Februari 2025. Pace/Rachel Caroline L Toruan

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa atau BEM USU, Muzzamil Ihsan, menyatakan bahwa aksi Indonesia Gelap ini memiliki pendekatan yang sedikit berbeda dibandingkan demonstrasi yang selama ini dilakukan oleh mahasiswa. Dengan mengusung tagar Indonesia Gelap Darurat, aksi ini bertujuan untuk menyoroti ketidakjelasan berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai sering berubah-ubah dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

Menurut Ihsan, saat ini masyarakat semakin bingung dengan keputusan yang diambil oleh pemerintahan Prabowo-Gibran, terutama dalam hal ekonomi, hukum, dan demokrasi. Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai pengawal demokrasi dan tidak akan tinggal diam melihat berbagai kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat luas.

“Banyak kebijakan yang sifatnya ‘celup-celup’, artinya mengeluarkan kebijakan-kebijakan dan melihat respon masyarakat, lalu ditarik kembali. Ini diharapkan agar tak terjadi lagi kedepannya,” kata Ihsan.

Adapun aksi ini memaparkan rangkaian tuntutan yang dilayangkan melalui keterangan resmi untuk ditandatangani pimpinan atau perwakilan dari DPRD Sumatera Utara, sebagai bukti bahwa tuntutan tersebut telah diterima untuk disampaikan ke DPR RI.

Adapun tuntutan yang dilayangkan, diantaranya:

1. Mengawasi dan mengawal instruksi presiden (Inpres) No.1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD. “Apakah efisiensi ini benar bermanfaat bagi masyarakat atau dialihkan ke Danantara,” ucap Ihsan. 

2. Mensahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Perampasan Aset

3. Mengevaluasi program Makan Bergizi Free of charge (MBG) secara sistemik

4. Mencabut Undang-undang yang mengancam independensi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

5. Membatalkan revisi undang-undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) atau Polri yang memungkinkan terjadinya dwifungsi ABRI

6. Memastikan setiap kebijakan melalui kajian ilmiah dan significant participation. 

Menanggapi aksi tersebut, anggota Komisi C DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Golkar, Palacheta Subies Subianto Lubis, menolak untuk menandatangani surat tuntutan yang diajukan oleh mahasiswa. Ia beralasan bahwa dirinya tidak memiliki wewenang untuk menjadi perwakilan dalam menandatangani dokumen resmi tersebut.

“Saya tidak berhak menandatangani ini karena bukan bagian dari tugas saya,” kata dia.

Meski demikian, Palacheta memastikan bahwa aspirasi yang disampaikan oleh para demonstran telah diterima dan didokumentasikan untuk kemudian disampaikan kepada DPR RI.

“Aspirasi dari rekan-rekan mahasiswa sudah saya terima dan akan diteruskan kepada pimpinan serta perwakilan DPR RI di Jakarta,” ujarnya.

Pilihan Editor: Massa Aksi Indonesia Gelap Sebarkan Poster Wanted Prabowo dan Gibran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *