Logo Tempo

Imbas Penundaan Pengangkatan, CPNS Harus Cari Kerja Sampingan Sampai Oktober


TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Kemenpan RB resmi menunda jadwal pengangkatan CPNS menjadi Oktober 2025. Kondisi itu membuat sejumlah pendaftar yang lolos seleksi harus hidup tanpa pekerjaan dan pemasukan berbulan-bulan.

Sebagian pendaftar memutuskan untuk mundur dari pekerjaan lamanya usai pengumuman lolos seleksi CPNS pada Januari 2025. Salah satunya Sekar Soca yang mundur dari pekerjaannya di perusahaan pelat merah di Jakarta dan memutuskan untuk pulang ke Yogyakarta sembari menunggu pengangkatan CPNS.

“Aku punya tabungan dan saat itu estimasinya bisa cukup buat bertahan sampai sekitar Mei,” kata Soca saat dihubungi Pace pada Jumat, 7 Maret 2025.

Berdasarkan information yang ia terima, instansinya akan memulai hari kerja bagi para CPNS in keeping with 1 Mei 2025. Namun akhirnya Menpan RB Rini WIdyantini mengumumkan penundaan pengangkatan CPNS agar terhitung mulai tanggal atau TMT bisa serentak. “Kondisi itu bikin aku mau enggak mau cari pekerjaan sampingan dulu buat jaga-jaga sampai Oktober 2025,” ujar dia.

Soca mengaku tidak bisa bertahan dengan kondisi tanpa pekerjaan usai adanya penundaan pengangkatan CPNS yang mencapai 6 bulan dari jadwal awal. Tabungannya tidak cukup dan ia juga sungkan untuk kembali bergantung kepada orang tuanya.

Kondisi terlanjur mundur dari pekerjaan juga dialami oleh peserta lain yang lolos seleksi CPNS 2024. Salah satunya Ikhsan Gawi yang mengajukan pengunduran diri dari tempat kerjanya di salah satu perusahaan industri makanan nasional.

Namun Ikhsan agak beruntung. Sebab, saat ada pengumuman penundaan pengangkatan, ia belum resmi keluar dari perusahaan lamanya. “Saya akhirnya meminta penyesuaian jadwal pengunduran diri dan syukurnya boleh,” kata Ikhsan.

Meski begitu, Ikhsan mengakui banyak rekan sesama CPNS yang tidak seberuntung dirinya. Terlanjur keluar dari pekerjaan lama dan harus bersiap dengan masa tunggu pengangkatan yang lebih panjang. “Saya kurang pas sama seleksi CPNS itu begini. Banyak hal yang enggak bisa dipastikan, termasuk tanggal mulai kerja,” ujar dia.

Selain jadwal pengangkatan CPNS yang mundur, Kemenpan RB menjadwalkan ulang pengangkatan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja pada Maret 2026. Menteri PAN-RB Rini Widyantini menyebut bahwa hal tersebut bukan penundaan, melainkan agar semua CPNS bisa diangkat secara bersamaan.

Menurut dia, keputusan tersebut telah mempertimbangkan kebutuhan penataan serta penempatan ASN untuk mendukung program prioritas pembangunan. “Kan baru diputuskan barusan, DPR sama pemerintah sudah sepakat untuk semuanya akan diselesaikan. Oktober CPNS,” kata Rini usai rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025.

Dia mengatakan, penyesuaian itu mempertimbangkan untuk menjawab secara tuntas berbagai tantangan yang muncul dalam proses pengadaan CASN hingga penataan ASN nasional secara menyeluruh. Selain itu, ada usulan penundaan seleksi oleh beberapa daerah.

Setelah melewati tahapan pengadaan CASN tahun 2024, dia mencatat ada beberapa hal yang perlu dievaluasi. Pertama, terkait adanya beberapa instansi yang menunda penyelesaian dan pengadaan CPNS. “Yang kedua adalah usulan formasi yang disampaikan pemerintah itu tidak optimum, jadi tidak sesuai dengan information kami,” kata dia.

Kemudian, kata Rini, instansi yang tidak mengusulkan formasi sesuai kualifikasi pendidikan dan jabatan bagi pelamar yang sudah terdata di dalam database BKN. Selain itu, ada pelamar yang mendaftar pada unit kerja yang tidak sesuai dengan information yang bersangkutan.

Diketahui, pada tahun 2024 pemerintah telah mengadakan seleksi CASN dengan general formasi 248.970 untuk CPNS dan 1.017.111 untuk PPPK, berdasarkan information in keeping with Januari 2025. Proses seleksi CPNS dimulai pada Agustus 2024, sementara seleksi PPPK dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pada September 2024 dan tahap kedua pada Januari 2025.

Eka Yudha berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *