Komisi X DPR Minta PPLOP Jateng Evaluasi Program Latihan, Imbas Atlet Muda Meninggal
TEMPO.CO, Jakarta — Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian meminta Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) Jawa Tengah mengevaluasi program latihan. Hal itu imbas meninggalnya atlet taekwondo berusia 16 tahun saat mengikuti program latihan di bulan Ramadan. “Harapannya, mohon PPLOP Jawa Tengah agar berbenah. Membuat program latihan sesuai standar dan pengawasan pemerintah pusat,” kata Lalu saat dihubungi Pace pada Sabtu, 8 Maret 2025.
Lalu Hadrian juga berharap agar Kementerian Pemuda dan Olahraga turut mengevaluasi program latihan tingkat provinsi. Hal itu agar porsi latihan para atlet remaja bisa dilakukan secara tepat. Ia mendorong adanya pembenahan dan cek standar program pelatihan, peningkatan gizi, dan jadwal pelatihan. “Kami mendorong agar ada pembenahan,” ujar dia.
Atlet taekwondo dari PPLOP Agil Tri Nugroho meninggal saat latihan. Atlet berusia 16 tahun itu berpulang pada Rabu, 5 Maret 2025. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah Agung Hariyadi mengatakan Agil meninggal saat latihan rutin bersama dengan pelatih. “Kami turut kehilangan atlet terbaik kami,” kata Agung pada Jumat, 7 Maret 2025.
Kabar meninggalnya atlet itu sudah diunggah Instagram resmi Disporapar Jawa Tengah yang berisi ucapan berbelasungkawa buat Agil. Di media sosial muncul pula berita soal dua atlet lainnya turut dibawa ke rumah sakit. Agung membantah kabar soal dua atlet tersebut. “Dua (atlet) tidak di rumah sakit karena langsung sadar di tempat saat itu juga,” katanya.
Ihwal kabar yang beredar menyebutkan para atlet itu dipacu untuk berlatih keras ketika mereka menjalankan ibadah puasa, Agung mengatakan, investigasi masih dilakukan. Untuk menindaklanjuti kematian atlet itu, Disporapar Jateng telah berkomunikasi dengan induk cabang olahraga taekwondo baik di pusat maupun provinsi.
Agung menuturkan, mereka telah membahas hal ini dengan Kementerian Pemuda dan Olaharga. Dia menegaskan, saat ini proses investigasi kepada pihak-pihak, terkait termasuk pelatih, sedang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang objektif dan riil. Menurut dia, hasil investigasi tersebut nantinya menjadi dasar untuk mengambil kebijakan sesuai prosedur. “Ini juga guna keberlangsungan pembinaan atlet pelajar Jawa Tengah khususnya taekwondo,” tuturnya.
Bagus Pribadi berkontribusi dalam artikel ini.