Logo Tempo

Kendala Kelistrikan di Pulau Terluar Sulawesi Tenggara, Bahlil Janjikan Percepatan


TEMPO.CO, Jakarta – Kendala kelistrikan masih menjadi persoalan di sejumlah wilayah Sulawesi Tenggara, terutama di pulau-pulau terluar. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyoroti kondisi ini saat meninjau pasokan energi di daerah tersebut pada Ahad, 9 Maret 2025.

Meski secara umum pasokan listrik di Baubau, Pulau Buton terpantau aman dengan daya mampu pasok mencapai 63 megawatt dan cadangan daya sebesar 11 megawatt, situasi berbeda terjadi di beberapa wilayah lain. Pulau Kaledupa, misalnya, masih memiliki wilayah yang belum teraliri listrik. Sementara itu, di Tomia, pemadaman listrik kerap terjadi akibat beban berlebih.

“Tadi sudah sepakat Pak Dirut PLN dan beberapa direksi, mereka akan melakukan percepatan dalam rangka memenuhi kebutuhan. Karena masyarakat di sana itu memang mata pencariannya adalah perikanan. Jadi kalau listrik mati, garage-nya bisa nggak jalan,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya, Ahad, 9 Maret 2025.

Meski begitu, kondisi ketenagalistrikan PLTMG Baubau yang memiliki kapasitas 30 MW menjadi tulang punggung sistem kelistrikan Baubau, menyumbang 62,17 persen dari overall beban puncak di wilayah tersebut. Pada 6 Maret 2024, sistem kelistrikan Baubau mencatat beban puncak sebesar 51 MW dengan daya mampu pasok mencapai 63 MW. Hal ini menunjukkan adanya cadangan daya sebesar 11 MW atau sekitar 23 persen. 

“Kondisi ini menunjukkan bahwa sistem kelistrikan Baubau dalam kondisi aman dan siap memenuhi kebutuhan listrik masyarakat selama Idul Fitri 2025,” tegas Bahlil.

Selain masalah kelistrikan, Bahlil juga meninjau pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan mengklaim distribusi tetap lancar selama Ramadan hingga Idul Fitri. Menurutnya, ketersediaan BBM cukup hingga 21 hari ke depan. Terminal BBM Baubau menjadi pusat distribusi utama, memasok 54 persen kebutuhan BBM Sulawesi serta menyuplai Maluku dan Nusa Tenggara Timur.

Pasokan B40 dan sun, Bahlil mengklaim ketersediaannya cukup hingga Idul Fitri. Terminal BBM Baubau berperan strategis dalam memasok 54 persen kebutuhan BBM Sulawesi dan menyuplai Maluku serta Nusa Tenggara Timur. Pemerintah telah menetapkan kuota BBM bersubsidi untuk Sulawesi Tenggara pada 2025, dengan Pertalite sebesar 356.464 kiloliter dan Biosolar 153.227 kiloliter.

Sebagai langkah antisipatif, Kementerian ESDM membentuk Tim Posko Nasional Sektor ESDM yang akan mengawasi penyediaan BBM, elpiji, dan listrik mulai 17 Maret hingga 11 April 2025. Langkah ini diharapkan dapat memastikan kelancaran distribusi energi, terutama di wilayah yang masih menghadapi kendala kelistrikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *