Logo Tempo

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca Gabungan, Semai 6 Ton Garam


TEMPO.CO, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama pemerintah daerah menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) lanjutan tahap dua untuk mengantisipasi bencana banjir. Operasi yang dilakukan pada 11-20 Maret 2025 ini merupakan operasi gabungan antara BNPB dan Pemerintah Provinsi Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui BPBD Provinsi Jawa Barat.

Kepala Pusat Knowledge, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan tiga pesawat digunakan untuk OMC ini. “Koordinasi penerbangan dilakukan dari dua pos yaitu di Lanud Halim Perdanakusuma untuk tim OMC BNPB dan DK Jakarta serta Lanud Husein Sastranegara untuk tim OMC Jawa Barat,” kata dia dalam keterangan resmi, Rabu, 12 Maret 2025.

Pada hari pertama Selasa kemarin, tim Jakarta telah melaksanakan tiga sorti penerbangan dengan menggunakan pesawat Casa A-2117. Wilayah operasi tim Jakarta meliputi Barat Laut, Selat Sunda, dan Kepulauan Seribu pada sorti pertama. Selanjutnya, penyemaian diarahkan ke daerah Utara Jakarta atau Laut Jawa. Sorti terakhir kembali dilakukan penyemaian pada wilayah Barat Laut dan Utara Jakarta. 

“Masing-masing sorti penerbangan menghabiskan bahan semai berupa Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 800 kilogram,” kata Abdul. 

Sementara itu, penerbangan pertama tim Jawa Barat menyelesaikan dua sorti penerbangan menggunakan armada Casa A-2104. Abdul mengatakan penyemaian sorti pertama ditargetkan pada wilayah Timur Laut Perairan Cirebon dan sorti kedua di wilayah Perairan Utara Indramayu. Tiap sorti penerbangan juga menghabiskan 800 kilogram bahan semai NaCl.

Selanjutnya, TIM OMC BNPB melakukan penerbangan malam hari untuk mengurangi provide massa udara yang berpotensi masuk ke wilayah Jakarta dan Banten. Dengan menumpang pesawat carravan PK-SNP, tim OMC BNPB melaksanakan dua sorti penerbangan ke wilayah Perairan Barat Jakarta (Pesisir Lampung)-Selat Sunda dengan membawa 1.000 kg NaCl consistent with penerbangan.

“Pelaksanaan operasi modifikasi cuaca gabungan hari pertama berhasil mengurangi intensitas hujan yang sebelumnya diprediksi terjadi siang hingga sore hari menjadi hujan ringan hingga sedang,” kata Abdul. “Hasil pemantauan cuaca terpantau curah hujan tertinggi berada di Bekasi dengan nilai 34 mm.”

OMC gabungan ini merupakan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno pada rapat koordinasi penanganan bencana banjir di Pendopo Wali Kota Bekasi pada 6 Maret lalu.

Menurut Abdul, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. BMKG memprediksi potenai terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada 10-18 Maret 2025. 

Operasi modifikasi cuaca merupakan salah satu upaya mengurangi curah hujan yang berpotensi turun di wilayah Jabodetabek sehingga meminimalkan risiko banjir susulan, serta mempercepat proses tanggap-transisi darurat di Jabodetabek. “Operasi modifikasi cuaca gabungan ini dilaksanakan selama 10 hari hingga tanggal 20 Maret 2025 mendatang,” kata Abdul. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *