Mayjen Novi Helmy Kembali Dimutasi Jadi Staf Khusus Panglima TNI untuk Penugasan di Bulog
TEMPO.CO, Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto kembali melakukan mutasi dan rotasi. Salah satu perwira tinggi yang dimutasi ialah Mayor Jenderal Novi Helmy Prasetya.
Novi dimutasi dari jabatannya sebagai Komandan Jenderal Akademi TNI menjadi Staf Khusus Panglima TNI untuk penugasan sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Tentara aktif ini diangkat oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memimpin Badan Urusan Logistik pada 7 Februari 2025.
Kebijakan mutasi Novi Helmy tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/333/III/2025 tertanggal 14 Maret 2025. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Hariyanto mengatakan overall ada 86 perwira tinggi TNI yang dimutasi pada pertengahan Maret ini.
“Di antaranya dari 53 Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat, 12 Perwira Tinggi TNI Angkatan Laut, dan 21 Perwira Tinggi TNI Angkatan Udara,” kata Hariyanto dalam keterangannya, Senin, 17 Maret 2025.
Jabatan dan standing Novi Helmy di Bulog menjadi polemik. Menurut aturan, Novi Helmy seharusnya mundur dari dinas militer karena menempati jabatan lembaga sipil.
Perum Bulog tak termasuk dalam instansi yang diperbolehkan dijabat oleh tentara aktif berdasarkan aturan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, pada 13 Maret 2025, mengatakan Novi Helmy bakal mundur dari kedinasan aktif di Mabes TNI. Dia mengatakan tentara aktif yang menduduki jabatan di kementerian atau lembaga di luar ketentuan memang harus pensiun atau mundur.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak menambahkan pengunduran diri tentara aktif yang menjabat di kementerian atau lembaga bakal mengikuti revisi Undang-undang TNI yang masih dibahas di DPR. “Kalau revisinya nanti harus pensiun, ya, pensiun,” katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis, 13 Maret 2025.
Tak seperti yang dijanjikan, Panglima TNI memutasi Novi Helmy untuk kedua kalinya menjadi staf khusus untuk penugasan di Bulog.