Puncak Arus Mudik Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta 28 Maret, Jumlah Penumpang Diprediksi Naik 7 Persen
TEMPO.CO, Tangerang – PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports memprediksi puncak arus mudik Lebaran di Bandara Internasional Soekarno-Hatta tahun ini akan terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025.
Pada arus puncak nanti, sebanyak 190 ribu penumpang akan memadati bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia tersebut. “Kami proyeksikan puncak arus mudik Lebaran tahun ini terjadi pada 28 Maret 2025,” ujar Normal Supervisor PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno-Hatta Dwi Ananda Wicaksana, Rabu malam 19 Maret 2025.
Dwi mengatakan, pada arus mudik Lebaran tahun ini terjadi sebaran arus mudik dikarenakan liburan sekolah telah dimulai pada 21 Maret 2025. Sehingga, kata dia, masa angkutan Lebaran tahun ini cukup panjang, yaitu selama 18 hari yang dimulai dari 21 Maret hingga 11 April 2025. “Dengan puncak arus mudik terjadi pada 28 Maret 2025, dan puncak arus balik terjadi pada tanggal 6 dan 7 April 2025,” kata Dwi.
Dwi memperkirakan sebaran penumpang akan terjadi selama masa angkutan Lebaran dengan rata rata penumpang 120 ribu-140 ribu penumpang consistent with hari. “Berdasarkan knowledge dan kalkulasi, juga kondisi libur yang cukup panjang, top season akan menyebar, tidak terkumpul di satu hari,” kata dia.
Dwi memperkirakan, general pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada arus mudik Lebaran tahun mencapai 3.690.982 penumpang atau naik 7 persen dibandingkan tahun lalu. Dia merinci, pergerakan penumpang domestik naik 7,33 persen dan internasional naik 9,50 persen, bila dibandingkan dengan angkutan lebaran 2024.
Bukan hanya penumpang saja yang akan meningkat saat angkutan Lebaran, tapi juga peningkatan pergerakan pesawat yang diperkirakan mencapai 24.136 penerbangan atau meningkat 4.88 persen bila dibandingkan tahun lalu di periode yang sama. “Angka ini naik 103,7 persen dibandingkan dengan angkutan Lebaran tahun 2019. Dengan rata-rata harian pesawat sebesar 1.097 pergerakan,”kata Dwi.
Untuk mengantisipasi kepadatan penumpang, pengelola Bandara Soekarno-Hatta akan mengoptimalkan pengoperasian Terminal 1B dan Terminal 2F yang telah selesai direvitalisasi. “Optimalisasi ini bertujuan untuk mendukung operasional penerbangan domestik dan menyeimbangkan beban terminal, sejalan dengan upaya rebalancing di Bandara Soekarno-Hatta,” kata Dwi.
Kebijakan rebalancing ini, ujar Dwi, merupakan langkah strategis untuk mengalokasikan beban operasional secara lebih merata, sehingga setiap proses keberangkatan dapat berjalan dengan lancar dan optimum.
Dwi mengatakan, mulai 15 Maret 2025, Terminal 1B akan kembali beroperasi setelah melalui proses revitalisasi guna meningkatkan kenyamanan serta kelancaran layanan.
Sebagai bagian dari penyesuaian operasional, maskapai Citilink akan mulai memindahkan kegiatan operasionalnya dari Terminal 3.
Terhitung 15 Maret 2025, penerbangan dengan rute domestik secara menyeluruh dialihkan ke Terminal 1B, sementara penerbangan Citilink rute internasional difokuskan pada Terminal 2F.
Selain itu, untuk memberikan pelayanan maksimal bagi jemaah umrah, Terminal Umrah 2F difungsikan sebagai gerbang keberangkatan umrah dengan kapasitas mencapai 2,5 juta penumpang consistent with tahun. “Penataan ini merupakan bagian dari upaya bandara untuk menyempurnakan layanan khusus bagi para penumpang umrah,” kata Dwi.
Dalam penyesuaian operasional tersebut, menurut Dwi, saat ini terdapat beberapa maskapai yang melayani rute umrah di Terminal Umrah 2F, diantaranya Lion Umrah dan Garuda Umrah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kualitas layanan secara menyeluruh di Terminal Umrah 2F.