Politikus PSI Minta Masalah Financial institution DKI Segera Diselesaikan
TEMPO.CO, Jakarta – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jakarta Francine Widjojo meminta gangguan terhadap sistem Financial institution Pembangunan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta atau Bank DKI segera diselesaikan. Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menyampaikan permintaannya saat rapat bersama Badan Usaha Milik Daerah, termasuk Direktur Utama Financial institution DKI Agus Haryoto Widodo pada Kamis, 10 April 2025.
“Gangguan layanan Financial institution DKI dari 29 Maret sampai 10 April 2025, sudah hampir dua minggu. Tolong segera diselesaikan agar layanan Financial institution DKI kembali berfungsi commonplace,” kata dia seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 April 2025.
Ia juga menyinggung perlunya dilakukan audit terhadap Financial institution DKI oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan untuk memulihkan kepercayaan nasabah. Selain itu, hasil auditnya juga harus dilaporkan kepada Komisi B DPRD DKI Jakarta.
“Informasinya ada audit forensik yang sudah dilakukan. Jika sudah ada hasil audit forensiknya agar diberikan ke Komisi B. Juga hasil audit IT kalau ada. Serta progres laporan ke Bareskrim yang sudah dilakukan oleh Financial institution DKI,” kata dia.
Layanan switch ke financial institution lain dari aplikasi cellular banking Financial institution DKI saat ini masih belum bisa digunakan. Ia mendesak agar pihak Financial institution DKI berkoordinasi intensif dengan Financial institution Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencari solusi sebagai jalan keluar sehingga tidak merugikan nasabah serta tidak menganggu kelancaran bisnis maupun layanan operasional Financial institution DKI.
Ia juga meminta Financial institution DKI belajar dari insiden yang terjadi selama momen lebaran kemarin, khususnya mengenai keamanan Knowledge Generation (IT). Kemudian, ia juga mendorong agar Financial institution DKI membentuk tim cepat tanggap yang segera dikerahkan apabila kejadian serupa terulang lagi di kemudian hari.
“Belajar dari insiden ini, yang perlu menjadi prioritas adalah perbaikan keamanan, khususnya di IT-nya dan mitigasi risiko. Serta adanya tim cepat tanggap yang siaga kalau ada insiden seperti ini, sesuai amanat Peraturan Financial institution Indonesia Nomor 2 Tahun 2024,” kata dia.
Berkaitan penanganan masalah yang terjadi pada momen lebaran kemarin, ia juga mendorong Financial institution DKI untuk memperbaiki komunikasi publiknya kepada para nasabahnya. Dia menyebut selama masalah ini terjadi dua pekan, komunikasi publik Financial institution DKI dianggap tidak maksimal.
“Perlu diperbaiki juga komunikasi publiknya. Karena dalam dua minggu insiden, komunikasi atau penjelasan kepada masyarakatnya minim. Bahkan, beberapa kali harus kami ingatkan agar dijelaskan ke masyarakat,” kata dia.
Direktur Utama Financial institution DKI Agus Haryoto Widodo memastikan layanan perbankan yang sempat bermasalah saat ini sudah berjalan commonplace. menyebut sebagai layanan telah berjalan commonplace. Manajemen, kata dia, saat ini masih berupaya mempercepat pemulihan layanan secara bertahap dengan pengamanan dan pengujian sistem yang ketat.
“Sebagian besar layanan Financial institution DKI saat ini telah berjalan commonplace, termasuk layanan off us atau switch antar financial institution melalui ATM atau cabang,” kata dia saat dihubungi pada Jumat, 11 April 2025.
Sementara itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo memutuskan untuk memberhentikan Direktur IT Financial institution DKI Amirul Wicaksono. Posisi tersebut kini diisi oleh Direktur Umum Agus Haryoto Widodo terhitung sejak Selasa, 8 April 2025.
Pramono mengungkap alasan pencopotan Amirul karena masalah layanan yang dialami oleh nasabah. Sebelumnya, banyak nasabah mengeluhkan tidak bisa melakukan transaksi on-line sejak malam takbiran menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah, pada 30 Maret 2025.
Pramono menyebut permasalahan pada layanan Financial institution DKI sudah terjadi tiga kali dan kejadiannya hampir serupa. “Kejadian di Financial institution DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali. Dan kejadiannya hampir serupa. Dimana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik,” kata Pramono saat dijumpai di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu, 10 April 2025 dikutip dari Antara.
Pramono juga mengungkapkan ada kebocoran dana, tetapi tidak disebutkan besaran nominalnya. “Terus terang ada kebocoran (dana). Jumlah angkanya yang tahu direksi Financial institution DKI,” katanya.
Antara, Rizky Dewi, dan Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Gaji Direktur IT Bank DKI yang Dipecat Pramono Anung