Kuasa Hukum Kusnadi Persoalkan Penyitaan Buku Arahan dan Perintah Megawati oleh KPK
TEMPO.CO, Jakarta – Tim kuasa hukum staf Hasto Kristiyanto, Kusnadi, menyayangkan sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak hadir pada sidang perdana praperadilan dengan gugatan yang didasari tidak sahnya penggeledahan berdasarkan Berita Acara penggeledahan 10 Juni 2024 dan tidak sahnya penyitaan berdasarkan BA penyitaan 10 Juni 2024 yang dilakukan KPK. “Kami menyayangkan sikap KPK yang tidak responsif untuk menghargai jadwal pelaksanaan persidangan,” kata kuasa hukum Kusnadi, Military Mulyanto, kepada Pace, Senin, 24 Maret 2025.
Perihal alasan KPK atas ketidakhadiran di sidang, Military menyebut sebagai bagian dari situasi yang mengada-ada. Dia pun mempertanyakan sikap KPK yang acapkali menunda-nunda atau mengulur waktu. Sedangkan bila menyangkut kepentingan mereka, ujar dia, seringnya diburu-buru atau disegerakan.
Oleh karena itu, dia menyayangkan sikap KPK yang tidak kooperatif dan tak profesional karena aspek kepastian hukum ini penting untuk keberlangsungan nasib hak asasi seseorang. Kuasa hukum Kusnadi lainnya, Johannes Oberlin L. Tobing menyebut penyidik KPK telah melakukan pelanggaran hukum, yakni dengan menyita barang barang milik DPP Partai PDIP, buku arahan dan perintah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. “Barang yang disita itu harus ada keterkaitan dengan perkara yang mereka lakukan penyidikan,” ujarnya.
Apalagi yang barang disita KPK salah satunya adalah buku catatan milik partai yang memuat rahasia soal situasi menghadapi Pilkada serentak. Dalam perkara ini, Kusnadi telah mengajukan permohonan praperadilan melawan KPK dengan No. perkara 39/Pid.Pra/2025/Pn.Jkt.Sel.
Permohonan praperadilan tersebut didasar tentang tidak sahnya penggeledahan berdasarkan BA penggeledahan tertanggal 10 Juni 2024 dan tidak sahnya penyitaan berdasarkan BA penyitaan tertanggal 10 Juni 2024 yang dilakukan KPK kepada Kusnadi. Hakim Tunggal PN Jakarta Selatan pun sudah memutuskan untuk menunda sidang praperadilan Kusnadi dan akan menggelarnya pada Selasa 8 April mendatang.
Pilihan Editor: Teror Kepala Babi dan Tikus yang Terpenggal