Ketua DPR Puan Maharani Minta Pemerintah Evaluasi Sistem Transportasi
TEMPO.CO, Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mendesak pemerintah mengevaluasi sistem pengelolaan transportasi. Desakan ini terlontar usai Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025.
“Kami berharap kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bisa tetap memperbaiki tata kelola transportasi yang ada sehingga (memastikan) keselamatan dari seluruh awak dan penumpang,” ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 3 Juli 2025.
Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menilai, tanggung jawab pemerintah menjadi hal utama kendati ada faktor cuaca yang mempengaruhi kejadian tersebut. Mitigasi dan antisipasi seperti ini harus dilakukan, sehingga tenggelamnya kapal penumpang tidak kembali terulang.
Puan juga menyampaikan bahwa pimpinan DPR berbela sungkawa atas kejadian tersebut. “Kami mengucapkan turut berduka cita atas tragedi atau musibah yang terjadi terjadi di kapal Tunu di Selat Bali yang saat ini masih korban dalam proses pencarian.”
Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi kepada jajaran untuk cepat tanggap menangani tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. “Beliau langsung memerintahkan kepada jajaran Basarnas dan badan terkait untuk segera melakukan tanggap darurat penyelamatan para penumpang dan kru secepat mungkin,” kata Sekretaris Kabinet Letnan Kolonel Teddy Indra Wijaya melalui keterangan tertulis Sekretariat Presiden pada Kamis, 3 Juli 2025.
KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa puluhan orang penumpang tenggelam di Selat Bali, pada Rabu malam, 2 Juli 2025 sekitar pukul 23:35 WIB. Koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi mengatakan insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa puluhan penumpang tersebut saat berada dalam lintasan Ketapang-Gilimanuk.
“KMP Tunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi sekitar pukul 22:56 WIB,” kata Wahyu dikutip Antara.
Menurut dia, kapal feri di lintasan Ketapang-Gilimanuk itu tenggelam sebelum sampai di Pelabuhan Gilimanuk. Wahyu menyebutkan information jumlah penumpang atau manifes KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut sebanyak 53 orang penumpang 12 orang kru kapal dan 22 unit kendaraan.
Daniel Ahmad Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Dari GBHN ke PPHN: Seberapa Penting Haluan Negara?